PEMUDA HASILKAN JUTAAN RUPIAH DARI SPARE PART BEKAS
WIRAMUDA - orang dewasa dan anak – anak, bahkah orang tua, dipastikan sudah menonton film fiksi Transformers dan robot – robot lainnya. Robot – robot itu rupanya menginspirasi anak seorang petani desa yang jauh dari perkotaan.
Siapa dia? Dialah Umar Mustopa. Pemuda Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kab. Tegal itu sudah cukup banyak menciptakan miniatur robot yang keren. Bahannya hanya dari onderdil otomotif dan elektronik bekas.
Pemuda lulusan Aliyah Alhikmah 2 Benda Sirampog Brebes itu sebelumnya pernah bekerja di luar kota. Di sebuah perusahaan sebagai karyawan kontrak. Namun akhirnya ia pulang dan menekuni produksi pembuatan robot dari bahan bekas. Dari onderdil motor bekas yang tidak terpakai, yang didapat dari tempat rongsokan dan bengkel-bengkel.
Dengan jiwa seni yang tumbuh dari sejak kecil, ia sudah menciptakan miniatur robot yang sering muncul di film-film. Seperti predator, transformers, robocop, dan iron man. Miniatur robot dari imajinasi Umar juga tidak kalah keren.
“Semua pembuatan robot ini dikerjakan sendiri. Yang paling besar, saya baru bikin satu robot dengan tinggi 2 meter,” tuturnya.
Kreativitasnya tidak lain karena sejak kecil Umar suka dengan robot. Namun baru satu tahun ini, ia menciptakan miniatur robot. Ia pun sering berselancar di internet melihat pembuatan robot.
“Cita-cita dulu kepengin jadi perancang robot canggih. Eh ini baru bisa bikin dari bahan-bahan yang tak terpakai,” ujarnya.
Replika robot yang ia ciptakan sudah mempunyai nilai jual. Setiap bulan ada yang beli antara 4 sampai 5 robot dengan harga yang variatif. Tergantung kerumitan dan besar kecilnya miniatur robot.
“Harga mulai dari Rp. 250.000 samapai Rp2.000.000. Yang besar harga sampe Rp 20 juta. Bahkan ada yang menawar Rp 40 juta untuk robot yang besar,” ungkapnya.
Miniatur robot produksinya sudah terjual di pulau Jawa, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumatera, Lampung, dan Bogor. Dijual melalui online.
“Ada robot yang disimpan di galeri kecil-kecilan di Banyumas. Galeri punya teman. Saya kenal dari facebook,” tutur dia.
Pemilik galeri mengaku senang dengan usahanya ini. Sekarang Umar fokus membuat miniatur robot di rumah. Di kampung sendiri.
Ia berharap produk miniatur dari barang bekas itu mampu menginspirasi warga yang lain. Untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan barang bekas menjadi produk yang lebih berharga.
0 Komentar